Apa Kebiasaan Buruk Orang Tua Jaman Dulu Yang Membuat Anak Tidak Mandiri?
Kemarin saya catching-up dengan teman lama saya yang punya anak umur 4.5 tahun dan 1 tahun, cowok dan cewek. Kita asyik ngobrol dan somehow kita sampai ke topik membuat anak mandiri, dan gimana hubungannya dengan kebiasaan buruk orang tua jaman dulu…
Kebiasaan buruk apa aja itu?
“Iya, gue pernah lihat anak temen gue jatuh sewaktu lagi kejar-kejaran sama temennya, dan nangis. Lalu temen gue nepok lantai sambil bilang ‘ih nakal ya lantainya, bikin kamu jatuh. Udah diem yuk.’”
“Bener, ada juga yang anaknya nabrak meja lalu mejanya yang dimarahin sama ortunya.”
Ya, kebiasaan buruk orang tua tersebut adalah menyalahkan benda mati, obyek atau situasi.
Lalu apa efeknya ke anak?
Banyak!
Antara lain anak jadi tidak mandiri karena diajar untuk menyalahkan situasi, tidak bertanggung jawab atas tindakan dan konsekuensinya, melempar tanggung jawab, mempunyai mentalitas sebagai korban (victim mentality). Jika ini terus dilakukan, bisa terbuka kemungkinan kalau anak ini bisa menjadi narsistik dan selalu merasa benar.
—
Saya dan temen saya terus lanjut ngobrol.
“Baru inget Al, sering juga gue lihat ortu yang nakut-nakutin anak. Anaknya gak mau makan, lalu dibilangin ‘kalo gak makan nanti dimarahin satpam!’ Lah anak sendiri kok bawa-bawa satpam? Ditakut-takuti pula.”
“Ada lagi nih, kalo gak belajar kamu gak naik kelas!”
Nah kebiasaan buruk orang tua jaman dulu juga menakut-nakuti anak.
—
Kita makan siang, lalu lanjutkan ngobrol lagi sebelum saya berangkat jemput anak saya pulang sekolah.
“Minggu lalu gue pas ngantri bayar di Kidz Station, ada anak nangis. Lalu sama mamanya bilang ‘kok nangis? Khan udah beli mainannya. Kok masih sedih sedih sih kamu?’ Gue dalam hati bilang ‘siapa tahu dia kesal ngantri bayarnya panjang.’”
Iya, kebiasaan buruk lainnya orang tua jaman dulu adalah melabel emosi anak.
Kenapa Orang Tua Tidak Boleh Melabel Emosi Anak?
—
Orang tua yang melakukan kebiasaan-kebiasaan buruk ini most likely karena mereka tidak tahu dan tidak mengerti. Mereka mencontoh apa yang dilakukan oleh orang tua mereka terhadap mereka karena mereka menganggap itu lumrah.
Dan inilah yang sering tidak diketahui oleh orang tua:
Anak belajar 95% dari contoh perilaku orang tuanya. Nasehat atau ajaran hanya 5% pengaruhnya ke anak.
Di psikologi ini disebut sebagai mimicry, yaitu meniru sikap, perilaku, ekspresi wajah, cara berbicara, emosi, pola dan gerakan secara otomatis dan tidak disadari.
Jadi apa yang bisa Anda lakukan untuk memutus rantai kebiasaan buruk ini dan sebaliknya malah bisa empower anak Anda?
Please invite me to give you parenting advising.
- ANAK TERLAMBAT BICARA?Bisa Jadi Inilah Salah Satu Penyebabnya… - September 22, 2023
- MENGKRITIK Anak & Pasangan = MENGKRITIK Diri Sendiri?? - September 20, 2023
- Memang Perlu MENGHIPNOSIS ANAK Agar Fokus & Teliti Saat Ujian? - September 18, 2023