Kenapa Anak Lebih Baik Menangis Sesunggukan Dibanding Diam Cemberut? - Adaptive Parenting & Counseling

Kenapa Anak Lebih Baik Menangis Sesunggukan Dibanding Diam Cemberut?

Mungkin Anda pernah perhatikan sewaktu anak ngambek atau marah…

Ada anak yang diam sambil wajahnya cemberut, mata melotot, serta tangan dilipat di dada.

Ada anak yang banting pintu atau banting barang sampai pecah berantakan.

Dan ada juga anak yang menangis sesunggukan nyaring sekali.

Tahukah Anda mana yang lebih “baik” untuk anak secara emosional dari ketiga ekspresi ambekan atau kemarahan ini?

Yang terbaik bagi anak adalah menangis.

Kenapa begitu?

Karena dengan menangis, emosi negatifnya dilepas ke luar dari dalam dirinya.

Setelah puas menangis, anak akan merasa lega dan plong.

Sedangkan yang terjelek dari ketiga ekspresi ambekan atau kemarahan ini adalah anak diam cemberut.

Kenapa begitu?

Tentu saja karena emosinya ditahan di dalam dirinya. Ditekan ke dalam.

Ibaratnya seperti sebuah gunung berapi, ketika tekanan magma ditahan, tekanannya akan bertambah besar dan suatu ketika akan meletus.

Semakin besar tekanannya, makin dashyat letusannya.

Begitu juga emosi negatif yang ditekan dalam diri anak.

Karena lama kelamaan… dalam belasan atau puluhan tahun bisa bermanifestasi menjadi penyakit fisik.

Oleh karena baik bagi anak, baik anak laki mau pun perempuan, untuk diperbolehkan menangis saat merasa sedih, marah, kecewa, jengkel atau apa pun emosi negatifnya, agar emosi negatif tersebut bisa dirilis keluar dari tubuhnya.

Lalu bagaimana dengan anak yang banting pintu atau banting barang sewaktu emosi?

Tentu saja itu juga salah satu cara anak merilis emosinya.

Tapi caranya kurang baik karena merusak barang dan bisa melukai orang lain.

Jadi sebaiknya kita arahkan anak untuk banting, pukul atau tendang bantal, boneka atau sansak.

Yuk silahkan undang saya untuk memberikan kejelasan parenting anak Anda.

 

Aldian Prakoso

Click Here to Leave a Comment Below