Cerita Realita: Seorang Wanita yang Depresi Berat dan Berhalusinasi Akibat Tekanan Ibunya - Adaptive Parenting & Counseling

Cerita Realita: Seorang Wanita yang Depresi Berat dan Berhalusinasi Akibat Tekanan Ibunya

Ada seorang wanita yang mengalami depresi akibat tekanan ibunya. Sewaktu sekolah, kuliah dan berkarier dipaksa harus berprestasi. Begitu juga ketika berpacaran, pacarnya diseleksi oleh ibunya dan hanya boleh dengan yang kaya raya, padahal dia tidak suka.

Akhirnya dia menikah dengan seorang lelaki warga negara asing dan tinggal di luar negeri bersama suaminya, dan ibunya. Sementara sang ayahnya tinggal dan bekerja di Jakarta.

Setiap kali ayahnya menghubungi, ibunya selalu bilang “anak-anak baik-baik semua.”

Wanita ini juga tidak cerita penderitaannya ke ayahnya sehingga sang ayah tidak tahu.

Dan depresinya terus bertambah berat karena ibunya tetap terus mengontrolnya dan bahkan melarangnya untuk konseling.

“Gak apa-apa kok. Sudah baik sekarang” begitu kata ibunya setiap kali ada anggota keluarga yang mengajak wanita ini untuk konseling.

Dan depresi wanita ini terus berkelanjutan hingga mulai berhalusinasi…

Sampai akhirnya suatu ketika ibunya sambil menangis-nangis menelpon temannya yang tinggal di Jakarta untuk menjemput wanita ini “tolongin donk anak gue, depresinya udah parah banget.”

Padahal suami wanita ini sudah bilang kalau mau take care wanita ini. Tapi sang ibu tetap memaksa wanita ini untuk cerai dan pulang ke Jakarta.

Sekarang ibu dan ayah wanita ini sudah meninggal. Wanita ini tinggal di apartemen dan dibiayai oleh pamannya.

Namun wanita ini sudah tidak bisa mengurus dirinya sendiri karena sudah mengalami gangguan jiwa 😭

Suka lupa makan… Kadangan berhari-hari gak mandi… Apartemennya berantakan… Banyak sampah dan barang-barang bekas yang dikumpulkan dan tidak boleh dibuang: tusuk sate, bungkus makanan, kardus-kardus dll…

Kasihan sekali 😭 Wanita ini menjadi korban dari ibunya yang narsistik 😓

Dan sekarang sedang diupayakan agar wanita ini bisa mendapatkan pengobatan dari psikiater serta terapi dan konseling dari psikoterapis.

Moral of this story: ortu yang bermasalah akan membuat anaknya juga bermasalah.

Atau dengan kata lain: anak selalu menjadi korban dari ortu yang bermasalah.

Apa yang bisa Anda lakukan untuk mengatasi atau bahkan mencegahnya?

Mari silahkan hubungi saya 😊

Thanks!

Aldian Prakoso

Click Here to Leave a Comment Below