Menjadi Super Students: Bagaimana Caranya? (Bagian 1)
Anda mungkin pernah bingung atau ragu karena masalah belajar anak Anda, dan Anda mungkin juga mencari tahu solusinya agar anak Anda bisa belajar lebih cepat dan mudah. Misalnya seperti yang sering ditanyakan oleh para orang tua ketika konsultasi ke saya:
• Kenapa anak saya susah konsentrasi?
• Kenapa anak saya cepat belajarnya tapi besoknya banyak yang lupa?
• Gimana caranya biar anak saya lebih rajin belajar dan gak usah disuruh-suruh?
• Anak saya maunya selalu ditemani papanya waktu belajar. Kenapa ya?
• Aduh saya frustrasi banget, anak saya susah ngertinya. Gimana nih pak?
• Anak saya cepat menghafalnya tapi juga cepat lupanya. Gimana caranya biar dia juga bisa lama ngingatnya Aldian?
• Dan masih banyak lagi yang mirip-mirip seputar masalah belajar anak…
Ya, sejak buku Adaptive Parenting terbit, makin banyak orang tua yang bertanya tentang masalah belajar anak mereka dan solusi untuk mengatasinya. Dan ini pernah saya share di seminar Adaptive Parenting pada 29 September 2018 lalu.
Kali saya juga akan share penjelasan dan solusinya dalam beberapa bagian artikel. Artikel ini adalah bagian pertama.
Dan kita mulai dengan pondasinya, yaitu bagaimana cara otak menerima informasi, memproses informasi tersebut dan menyimpannya sebagai memori. Ya, kita akan menggunakan neuroscience, tepatnya strategi belajar yang ramah otak, berdasarkan research dan eksperimen oleh Judy Willis, MD, MEd. Beliau adalah seorang board-certified neurologist yang juga seorang guru sekolah.
So what’s it all about?
Formulasi sederhananya adalah sebagai berikut:
Otak kita menerima informasi dari kelima panca indera kita. Dan informasi tersebut banyak sekali jumlahnya, yang selalu dipancarkan terus menerus oleh panca indera kita ke otak kita. Saking banyaknya informasi tersebut, otak kita tidak mampu untuk memproses semuanya.
Karena itu otak memfilter informasi tersebut: mana yang penting dan perlu diproses terkait konteks survival (bertahan hidup) kita. Dan ada dua filter di otak kita yaitu:
• Reticular Activation System (RAS), dan
• Amygdala
Amygdala adalah bagian dari sistem limbik yang memproses emosi. Jadi bagaimana informasi yang melalui amygdala diproses, tergantung pada kondisi emosi anak pada informasi tersebut diterima.
Ketika emosi anak positif pada saat informasi tersebut diterima amygdala, misalnya anak sedang senang atau rileks, maka informasi diteruskan ke Reflective Memory Making dan Thinking Networks. Ini adalah bagian otak untuk berpikir dan menyimpan memori.
Jadi ketika anak sedang senang, gembira, rileks… pokoknya emosi anak sedang positif, informasi yang diterima anak diterus ke bagian otaknya yang memang untuk berpikir dan menyimpan memori.
Sebaliknya ketika emosi anak negatif pada saat informasi tersebut diterima amygdala, misalnya anak sedang stress, bosan, jengkel, kesal, marah, capek, ngantuk atau lainnya, maka informasi tersebut diteruskan ke Reflex Automatic System (Fight / Flight Response). Ini adalah bagian otak yang disebut otak reptil karena hanya bisa merespon secara refleks untuk fight (berkelahi) atau flight (kabur). Karena otak reptil ini primitif dan intinya adalah gimana untuk survive (bertahan hidup).
Jadi ketika emosi anak sedang negatif misalnya marah, kesal, jengkel, bosan atau lainnya… percuma anak belajar karena informasi yang diterima otaknya tidak diproses bagian otak yang berfungsi untuk berpikir atau menyimpan memori. Sebaliknya anak tersebut hanya merespons untuk melawan dan membantah, atau kabur dan menghindar tidak mau belajar.
Ketika Anda sudah tahu tentang hal ini, bagaimana Anda bisa mendukung anak Anda untuk bisa belajar lebih baik? Bagaimana Anda bisa membantu anak Anda agar emosi anak Anda bisa positif sewaktu sedang belajar? Bagaimana mengatasinya jika emosi anak Anda sedang down?
Bagaimana agar anak Anda tidak stress waktu belajar? Tidak cepat bosan? Tidak frustrasi?
Di bagian berikutnya saya akan lanjutkan dengan menjelaskan bagaimana caranya agar otak menyimpan informasi di memori jangka panjang sehingga anak tidak cepat lupa apa yang dipelajarinya, melainkan bisa lebih lama mengingatnya.
- ANAK TERLAMBAT BICARA?Bisa Jadi Inilah Salah Satu Penyebabnya… - September 22, 2023
- MENGKRITIK Anak & Pasangan = MENGKRITIK Diri Sendiri?? - September 20, 2023
- Memang Perlu MENGHIPNOSIS ANAK Agar Fokus & Teliti Saat Ujian? - September 18, 2023