Tahukah Anda Apa Father Complex dan Apa Dampaknya?
Father complex adalah sekumpulan ide dan perasaan terkait pengalaman dan persepsi terhadap ayah. Yang dimaksud dengan ayah di sini tidak hanya ayah kandung, tapi bisa juga figur yang dianggap ayah pada masa kanak-kanak seseorang, misalnya seperti kakek, paman atau lainnya.
Dampak father complex terhadap anak laki dan anak perempuan berbeda. Pada anak perempuan, keterlibatan ayah semasa kecil anak perempuan sangat mempengaruhi dan membentuk bagaimana wanita tersebut berinteraksi dengan pria. Sedangkan pada anak laki, ayah dicontoh sebagai panutan (role model) bagaimana lelaki bertindak pada berbagai aspek kehidupan.
Father Complex pada Anak Laki
Anak laki dengan negative father complex, yaitu ayah yang jarang di rumah, sibuk kerja, atau abusive, berpotensi mengalami kesulitan berikut ini semasa dewasanya:
⚠ Tidak bisa bekerja.
⚠ Menganiaya wanita.
⚠ Ketergantungan / tidak bisa mandiri.
⚠ Gagal berkarier.
⚠ Tidak percaya diri.
⚠ Keterampilan parenting yang rendah.
⚠ Sulit berinteraksi dengan orang lain.
Sedangkan positive father complex, di mana anak laki punya relasi yang sehat dan baik secara emosional dengan ayahnya, memungkinkan anak tersebut percaya diri dan kompeten saat dewasa.
Jika ayah tersebut juga mendukung dan sayang anak lakinya, bisa berkontribusi membuat anak tersebut menjadi suami dan ayah yang baik.
Father Complex pada Anak Perempuan
Anak perempuan dengan negative father complex, yaitu ayah yang abusive, mengabaikan atau jarang ‘ada’, cenderung punya perilaku self destructive dan juga mengalami toxic relationships. Ya, sulit dapat jodoh.
Sebaliknya anak perempuan dengan positive father complex, yaitu ayah yang menyayangi dan memperhatikan, memberikan dampak positif terhadap percaya dirinya dan juga cara pandangnya terhadap lelaki.
Father Complex dalam Relationship
Father complex juga mempengaruhi relationship anak sewaktu dewasa. Tidak peduli anak perempuan atau pun anak laki, jika anak tersebut mempunyai relasi yang kurang baik dengan ayahnya semasa kecilnya.
Yang bisa terjadi antara lain:
⚠ Takut berkomitmen atau punya relasi intim karena takut disakiti.
⚠ Menghindari hubungan dekat karena takut dikecewakan, dan berusaha untuk sebisanya mandiri.
⚠ Anxiety, needy dan clingy karena ingin dekat dengan pasangannya, namun di sisi lain juga takut ditinggalkan.
Bagaimana Mengatasi Father Complex dan Akibatnya?
Seseorang yang bermasalah dengan father complex perlu menjalani terapi untuk bisa memproses father complex tersebut dan mengurangi intensitasnya.
Dan mungkin saya bisa membantu melalui salah satu program saya, yaitu Integrative Psyche Soma Therapy, Counseling & Coaching.
Apakah Anda punya masalah karier, toxic relationship, ketergantungan, abuse, atau tidak percaya diri?
Apakah Anda takut atau kuatir anak Anda bisa punya toxic relationship?
Siapa tahu saya bisa bantu 😊
Yuk ikut Webinar Adaptive Parenting!
Atau silahkan gratis konsultasi 60 menit! No obligation whatsoever.
Thanks!
Aldian Prakoso
- ANAK TERLAMBAT BICARA?Bisa Jadi Inilah Salah Satu Penyebabnya… - September 22, 2023
- MENGKRITIK Anak & Pasangan = MENGKRITIK Diri Sendiri?? - September 20, 2023
- Memang Perlu MENGHIPNOSIS ANAK Agar Fokus & Teliti Saat Ujian? - September 18, 2023