ANAK LAKIKU Kok PASIF, PENDIAM & Suka Nyendiri? (Bagian 2)
Rupanya papa ibu ini selingkuh ketika ibu ini masih anak-anak.
Ibu ini marah dan kecewa banget dengan ayahnya. Ya, saya bisa merasakannya… Sosok ayah yang seharusnya melindungi keluarganya kok malah selingkuh.
Dan ketika ibu ini menikah dan punya anak, ternyata suaminya pun juga selingkuh.
Wah, berasa banget gimana kecewa dan remuknya perasaan ibu ini waktu dia cerita sambil nangis. Luka batinnya cukup dalam.
Ibu ini 2x kecewa dengan sosok lelaki. Lelaki yang seharusnya gentlemen, setia dan melindungi wanita malah meninggalkannya for having affairs.
Sehingga tanpa disadari, ibu ini deep down mengharapkan figur lelaki sejati dari anak lakinya. Sehingga ibu ini kecewa dan belum bisa menerima ketika anak lakinya pasif, pendiam dan suka nyendiri.
Ya, berdasarkan blueprint Human Design-nya, memang normal bagi anak lakinya jika pasif, pendiam dan suka menyendiri.
Dan memang sulit bagi ibu ini untuk bisa menerima anak lakinya apa adanya selama luka batinnya belum diproses untuk disembuhkan.
Semua kejadian dan peristiwa pada dasarnya netral. Namun manusia memberi makna pada kejadian dan peristiwa tersebut berdasarkan persepsinya masing-masing.
Dan persepsi tersebut dipengaruhi oleh emosi, memori, belief system dan pengalaman masa lalu seseorang, termasuk trauma masa kecilnya.
Dengan kata lain, trauma masa kecil membuat seseorang tidak bisa melihat apa yang dialaminya secara obyektif. Trauma masa kecil membuat seseorang tidak bisa menjalani hidupnya secara obyektif.
Trauma masa kecil juga membuat orang tua tidak bisa melihat anaknya secara obyektif dan apa adanya.
Jika trauma masa kecil tidak diproses dan disembuhkan, tanpa disadari bisa “menarik” peristiwa-peristiwa dan orang-orang yang mirip dengan trauma masa kecil tersebut.
Dan inilah yang sering disebut orang sebagai “nasib” atau “kutukan”…
Apakah nasib bisa diubah?
Mungkin nasib bisa berubah jika traumanya diproses melalui sesi-sesi analysis, counseling & coaching… Mungkin…
Yang pasti, nasib tidak akan berubah jika tidak ada usaha apa pun untuk memproses dan menyembuhkan traumanya.
Bagaimana jika seandainya Anda mungkin bisa mengubah nasib Anda?
Dalam perjalanan saya memproses diri dan bertransformasi, saya menyadari jika parenting bukan hanya bagi ortu yang ingin parenting yang sesuai untuk anak mereka saja, namun juga bagi ortu yang ingin mem-parenting kembali diri dan Inner Child mereka serta relasi dengan pasangan mereka.
Karena itu misi dan passion saya adalah clarity & transformation for better parenting, yaitu memberikan clarity (kejelasan) tentang parenting kepada ortu, sehingga semoga ortu tergugah untuk bertransformasi sehingga bisa melakukan parenting yang lebih baik.
Jika Anda ingin konsultasi dengan saya, silahkan daftar di sini.
Thank you!
- ANAK TERLAMBAT BICARA?Bisa Jadi Inilah Salah Satu Penyebabnya… - September 22, 2023
- MENGKRITIK Anak & Pasangan = MENGKRITIK Diri Sendiri?? - September 20, 2023
- Memang Perlu MENGHIPNOSIS ANAK Agar Fokus & Teliti Saat Ujian? - September 18, 2023
