Bagaimana Kalau Anak Main Game Terus?
Saya akhirnya ikutan main Clash of Clans bareng anak saya. Dan juga diajak masuk clan-nya.
Sebelum ngomel, marahin, atau ngelarang anak main, tahukah Anda kalau main game ini bisa kita manfaatkan untuk parenting?
Ya, tentu saja dengan syarat main game-nya yang wajar, tidak berlebihan dan sesuai dengan usia anak Anda, karena anak juga butuh hiburan.
Dhava, anak sulung saya, suka banget main Clash Royale dan Clash of Clans. Bahkan sampai nonton video tutorialnya di Youtube.
Awal-awalnya saya heran… kok gak bosen sih nonton rekaman orang main perang-perangan?
Akhirnya saya pilih untuk manfaatkan main game ini untuk companionship time saya bareng Dhava. Jadi saya ikutan main Clash Royale. Eh ternyata seru juga.
Lalu Dhava ngajakin saya main Clash of Clans. Awalnya saya tolak. Akhirnya saya coba dan juga suka. Hehehe. Asyik donk companionship time bareng anak sambil duduk bareng di sofa dan nge-game?
Kalo ngobrol sama Dhava juga jadi nyambung lingo-nya: archer, ballons, wizard, baby dragon, dll.
And then I take it further. Dhava punya Channel 43 – 23 Channel of Structuring. Nah, orang-orang dengan channel ini punya banyak ilham, inspirasi, tapi kesulitan untuk mengungkapkannya. Mereka susah untuk menerjemahkan ilhamnya itu menjadi kata-kata.
Jadi saya manfaatkan saja game ini untuk ngelatih Dhava jelasin ke saya.
“Dhava, ini papa main kok kalah terus ya? Witch-nya mati terus.”
“Witch mesti bareng baby dragon.”
“Kenapa?”
“Baby dragon-nya buat tank. Witch-nya di belakang baby dragon.”
“Kok gitu?”
“Musuhnya jadi nyerang baby dragon. Witch-nya aman dan terus ngeluarin skeleton.”
Coba kalo diajak ngobrol tentang sekolah atau pelajaran. Jawabannya biasanya lupa atau gak tahu.
“Tadi pas science diajarin apa sama Mr. Jul?”
“Lupa.”
“Ujian prakteknya bisa?”
“Gak tahu.”
Kalo ngomongin game lain. Demen banget dia.
Asyik khan tuh jadi companionship time bareng anak sekaligus ngelatih dia jelasin?
Anda mau coba main game juga bareng anak Anda dan memanfaatkan game untuk mendidik anak Anda sesuai Kids Blueprint-nya?
Dalam perjalanan saya memproses diri dan bertransformasi, saya menyadari jika parenting bukan hanya bagi ortu yang ingin parenting yang sesuai untuk anak mereka saja, namun juga bagi ortu yang ingin mem-parenting kembali diri dan Inner Child mereka serta relasi dengan pasangan mereka.
Karena itu misi dan passion saya adalah clarity & transformation for better parenting, yaitu memberikan clarity (kejelasan) tentang parenting kepada ortu, sehingga semoga ortu tergugah untuk bertransformasi sehingga bisa melakukan parenting yang lebih baik.
Jika Anda ingin konsultasi dengan saya, silahkan daftar di sini.
Thank you!
- ANAK TERLAMBAT BICARA?Bisa Jadi Inilah Salah Satu Penyebabnya… - September 22, 2023
- MENGKRITIK Anak & Pasangan = MENGKRITIK Diri Sendiri?? - September 20, 2023
- Memang Perlu MENGHIPNOSIS ANAK Agar Fokus & Teliti Saat Ujian? - September 18, 2023
